Manfaat tempe

Posted by Author 0 comments
Rujukan pertama mengenai tempe ditemukan pada tahun 1875. Bahkan dalam manuskrip serat Centini telah ditemukan kata tempe.

Hal ini menunjukkan bahwa makanan tradisonal ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, terutama dalam tatanan budaya makan masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta dan Surakarta. Selanjutnya teknik pembuatan tempe menyebar ke seluruh Indonesia, sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawa yang bermigrasi ke seluruh penjuru Tanah Air.

Tempe yang terbuat dari kedelai memang murah, tetapi bukan makanan "murahan" yang hanya terdapat di warung Tegal atau warung-warung tenda pinggiran. Selain sebagai lauk pelengkap makan, ternyata tempe juga berkhasiat mencegah timbulnya penyakit pembunuh nomor satu di dunia yakni jantung koroner. Salah satu biang keladi penyakit tersebut adalah pola makanan yang banyak mengandung kolesterol.

Kolesterol bagaikan ''musuh dalam selimut''. Dia diperlukan oleh tubuh yang berfungsi untuk membentuk hormon seperti estrogen, androgen, juga pembentukan vitamin D maupun asam empedu. Berperan sangat penting dalam reaksi kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit serta menetralkan racun, bakteri dan sebagainya. Namun seperti telah banyak diketahui, kolesterol bertanggungjawab terhadap timbulnya penyakit jantung dan pembuluh darah, atau memperberat penyakit yang telah ada.

Para penderita penyakit jantung koroner biasanya mempunyai kadar HDL di bawah normal dan LDL maupun VLDL di atas normal.

Meskipun demikian bukan berarti kolesterol yang ''jahat'' ini tidak dapat ditangkal. Kini banyak dipromosikan lewat berbagai media, produk yang dikatakan sebagai serat yang telah dikemas sedemikian rupa, konon untuk menangkal kolesterol. Padahal beberapa bahan makanan yang mungkin telah akrab dengan kita, mampu menangkal, mengurangi atau mencegah kadar kolesterol darah yang tinggi. Beberapa bahan makanan, antara lain bekatul, kedelai, maupun jenis buah-buahan sangat potensial untuk menangkal kolesterol.

Tempe terbuat dari kacang kedelai. Serat kedelai sangat bermanfaat pula untuk menurunkan kolesterol. Namun di samping serat, dalam kedelai terdapat juga zat antikolesterol lain, khususnya terdapat dalam tempe dan minyak kedelai. Tempe menurut Prof Ziliken dari Jerman Barat, sangat penting dalam mencegah proses penyumbatan pembuluh darah. Dalam tempe terkandung isoflavon, suatu enzim penting dalam tempe yang mempunyai efek positif terhadap sirkulasi darah.

Beberapa efek tersebut adalah antiadrenalin, yang membuat jantung bekerja lebih santai, di samping antiperadangan serta mencegah ketidakteraturan denyut jantung. Karena itulah isoflavon menumbuhkan harapan cerah pada pencegahan dan penurunan kejadian penyakit jantung.

Zat yang terkandung dalam hasil olahan kedelai ini dapat berfungsi pula untuk mencegah terjadinya kerusakan permukaan dinding pembuluh darah jantung (koroner), tetapi sekaligus memperbaikinya. Termasuk pula mengikis endapan kolesterol pada dinding pembuluh darah koroner. Hasil olahan kedelai lain seperti minyak kedelai, juga dapat menangkal kolesterol.

Tempe sangat baik dikonsumsi terutama bagi perempuan yang memasuki usia menopause. Sebab khasiat kedelai dalam tubuh perempuan yang sudah menopause dapat menurunkan kolesterol jahat yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner.

Hal itu telah dibuktikan melalui hasil studi terbaru yang dipublikasikan oleh American Journal of Clinical Nutrition. Penelitian ini dilakukan terhadap 18 perempuan berusia antara 45 sampai 70 tahun dengan mengkonsumsi bubuk isoflavon (kandungan dan komponen yang terdapat dalam kacang kedelai) selama 3 bulan. Mereka mengkonsumsi isoflavon sebanyak 132 miligram per hari.

Ternyata kadar kolesterol jahat selama diet isoflavon menunjukkan adanya peningkatan, sedangkan yang mengkonsumsi isoflavon dalam jumlah sedikit saja sudah mengalami penurunan kandungan kolesterol jahatnya sebanyak 6,5 persen dari perempuan yang diet isoflavon.

Walaupun efeknya tidak terlalu besar, isoflavon diduga berguna untuk menurunkan risiko terkena penyakit jantung koroner, jika dikonsumsi dalam waktu yang cukup lama. Berkurangnya kadar kolesterol jahat tersebut erat kaitannya dengan penambahan konsumsi isoflavon, dan jika berkurang berisiko terhadap penyakit jantung koroner, yang banyak menyerang perempuan memasuki usia menopause.

Maka, jika ingin hidup lebih lama di dunia ini sebenarnya tidak terlalu sulit. Cukup mengkonsumsi makanan yang murah dan bergizi, tempe misalnya. Sederhana kan?

Selain itu sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi menu seimbang. Kadar lemak makanan yang rendah dipadukan dengan olahraga secara teratur, merupakan strategi yang jitu dalam menangkal penyakit jantung koroner dan penyakit pembuluh darah.

Sumber: www.pjnhk.go.id

Blog Stat



Artikel Paling Top

Posting Terbaru

feed