Penurunan Berat Badan Sembuhkan Diabetes
0
comments
Sebuah study baru yang dipublikasikan dalam jurnal Asosiasi Kesehatan Amerika (American Medical Association) menunjukkan bahwa operasi penurunan berat badan dapat mengobati penyakit kencing manis atau diabetes.
Dalam studi ini beberapa peneliti Australia mendapati bahwa pasien yang menjalani operasi untuk mengurangi ukuran perut memiliki peluang sembuh dari diabetes dua tahun setelah operasi lima kali lebih tinggi dibanding mereka yang menjalani perawatan kesehatan standar.
“Ini merupakan terapi terbaik bagi penderita diabetes yang kita miliki saat ini, dan risikonya sangat rendah,” kata pemimpin studi Dr John Dixon dari Monash University Medical School di Melbourne, Australia.
Dixon dan rekannya mempelajari 60 orang bertubuh gemuk dengan indeks massa tubuh lebih dari 30 tapi kurang dari 40. Indeks massa tubuh, atau BMI, adalah rasio tinggi berbanding berat badan. BMI 30 atau lebih besar dipandang kegemukan.
Semua pasien tersebut kegemukan dan telah didiagnosis menderita diabetes jenis 2 selama dua tahun terakhir. Usia mereka rata-rata 47 tahun.
Separuh pasien menjalani operasi lingkar perut, sedangkan selebihnya menjalani perawatan biasa.
Sepanjang studi, tim peneliti mengamati apakah ada kemungkinan penurunan berat badan melalui operasi dapat menjadi perawatan yang efektif bagi diabetes jenis 2.
Hasilnya diketahui sebanyak 75% pasien yang menjalani operasi lingkar perut, penyakit diabetesnya hilang dalam waktu dua tahun setelah operasi. Adapun pada mereka yang menjalani perawatan normal, hanya 13% yang sembuh dari diabetes.
Selain itu mereka yang menjalani operasi perut mengalami penurunan berat badan hingga 20,7% setelah dua tahun, jauh lebih tinggi dibanding penurunan berat badan yang dicapai oleh mereka yang menjalani terapi normal, hanya 1,7%.
“Suatu temuan penting dalam studi ini ialah tingkat turunnya berat badan, bukan metodenya, tampaknya menjadi penggerak utama peningkatan glycaemic dan hilangnya diabetes pada pasien bertubuh sangat gemuk,” kata Dixon.
“Ini memiliki dampak penting, karena ini menunjukkan bahwa terapi intensif penurunan berat badan mungkin menjadi langkah pertama yang lebih efektif dalam mengatasi diabetes daripada perubahan gaya hidup yang sederhana,” katanya.
Namun Dixon menyatakan sikap hati-hati diperlukan dalam menafsirkan manfaat jangka panjang operasi penurunan berat badan.
Bagi anda yang membutuhkan informasi lengkap tentang penyakit kencing manis atau diabetes dapat mengunjungi blog ini.
Dalam studi ini beberapa peneliti Australia mendapati bahwa pasien yang menjalani operasi untuk mengurangi ukuran perut memiliki peluang sembuh dari diabetes dua tahun setelah operasi lima kali lebih tinggi dibanding mereka yang menjalani perawatan kesehatan standar.
“Ini merupakan terapi terbaik bagi penderita diabetes yang kita miliki saat ini, dan risikonya sangat rendah,” kata pemimpin studi Dr John Dixon dari Monash University Medical School di Melbourne, Australia.
Dixon dan rekannya mempelajari 60 orang bertubuh gemuk dengan indeks massa tubuh lebih dari 30 tapi kurang dari 40. Indeks massa tubuh, atau BMI, adalah rasio tinggi berbanding berat badan. BMI 30 atau lebih besar dipandang kegemukan.
Semua pasien tersebut kegemukan dan telah didiagnosis menderita diabetes jenis 2 selama dua tahun terakhir. Usia mereka rata-rata 47 tahun.
Separuh pasien menjalani operasi lingkar perut, sedangkan selebihnya menjalani perawatan biasa.
Sepanjang studi, tim peneliti mengamati apakah ada kemungkinan penurunan berat badan melalui operasi dapat menjadi perawatan yang efektif bagi diabetes jenis 2.
Hasilnya diketahui sebanyak 75% pasien yang menjalani operasi lingkar perut, penyakit diabetesnya hilang dalam waktu dua tahun setelah operasi. Adapun pada mereka yang menjalani perawatan normal, hanya 13% yang sembuh dari diabetes.
Selain itu mereka yang menjalani operasi perut mengalami penurunan berat badan hingga 20,7% setelah dua tahun, jauh lebih tinggi dibanding penurunan berat badan yang dicapai oleh mereka yang menjalani terapi normal, hanya 1,7%.
“Suatu temuan penting dalam studi ini ialah tingkat turunnya berat badan, bukan metodenya, tampaknya menjadi penggerak utama peningkatan glycaemic dan hilangnya diabetes pada pasien bertubuh sangat gemuk,” kata Dixon.
“Ini memiliki dampak penting, karena ini menunjukkan bahwa terapi intensif penurunan berat badan mungkin menjadi langkah pertama yang lebih efektif dalam mengatasi diabetes daripada perubahan gaya hidup yang sederhana,” katanya.
Namun Dixon menyatakan sikap hati-hati diperlukan dalam menafsirkan manfaat jangka panjang operasi penurunan berat badan.
Bagi anda yang membutuhkan informasi lengkap tentang penyakit kencing manis atau diabetes dapat mengunjungi blog ini.
Semoga artikel
Penurunan Berat Badan Sembuhkan Diabetes bermanfaat untuk Anda.