Mengenali Penyakit Radang Tenggorokan

Posted by Author 0 comments
Radang TenggorokanAnda pernah menderita radang tenggorokan? Bagaimana rasanya? Tak nyaman sekali, kan? Makan tak enak tidur pun tidak nyenyak.

Ya, itulah mengapa banyak yang tak tahan dan langsung ke dokter untuk mencari kesembuhan. Padahal pada banyak kasus, gangguan kesehatan ini sebenarnya tidak membutuhkan pengobatan.

Radang tenggorokan sesungguhnya bukanlah nama penyakit. Ia hanyalah gejala dari berbagai penyakit yang muncul. Dalam terminologi kesehatan, ia biasa disebut dengan sore throat atau faringitis.

Keluhan yang muncul bervariasi, dari sekadar rasa gatal di tenggorokan sampai nyeri berat sehingga menelan ludah pun terasa menyakitkan. Stres dan kerja berlebihan dapat memperlemah sistem pertahanan tubuh dan memicu infeksi tenggorokan.

Penyebab sore throat bermacam-macam. Bisa karena infeksi virus, infeksi bakteri, hingga alergi dan iritasi. Seluruhnya dapat ditularkan melalui ludah, yang keluar pada saat batuk atau yang terdapat pada tangan/barang pribadi penderita infeksi.

Rata-rata masa inkubasinya antara 2 hingga 5 hari. Namun bila disebabkan oleh virus masa inkubasinya berkisar antara 3 hari hingga 2 minggu.

Infeksi yang disebabkan karena virus influenza bersifat menular dan sangat mudah tersebar. Pada kondisi ini peradangan berlangsung sekitar tiga sampai sepuluh hari. Umumnya peradangan terasa lebih berat di pagi hari dan akan membaik seiring berjalannya hari. Biasanya disertai rasa lemas, menurunnya nafsu makan, demam, dan batuk.

Sakit tenggorokan juga ditemukan pada infeksi virus lainnya seperti bisul dan campak. Tubuh memerlukan satu minggu untuk membangun antibodi untuk menghancurkan virus-virus tersebut.

Infeksi mononucloesis atau yang umumnya disebut Mono disebabkan oleh virus Epstein Barr dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh. Virus ini mempengaruhi sistem limpa sehingga menyebabkan pembesaran pada amandel dan muncul bercak putih pada permukaannya. Selain itu juga terjadi pembengkakan pada pembuluh di leher.

Infeksi Mono menimbulkan sakit tenggorokan yang parah sehingga tak jarang membuat si penderita kesulitan bernafas. Virus ini juga menyebabkan kelelahan yang luar biasa yang dapat berlangsung lebih dari enam minggu. Terkadang virus ini juga menyerang hati dan menyebabkan sakit kuning.

Walaupun Mono diberi nama panggilan Kissing Disease, ia tidak hanya bisa ditularkan melalui ludah. Penularan juga dapat terjadi dari mulut ke tangan kemudian dari tangan ke mulut atau dari penggunaaan handuk atau alat-alat makan bersama.

Untuk bakteri, yang paling umum dan paling serius dalam hal komplikasi adalah grup A beta hemolitis streptococcus. Bakteri ini menyebabkan penyakit strep throat dan diasosiasikan dengan kerusakan klep di jantung (demam rematik) dan ginjal (nephritis), tonsilitis, radang paru, sinusitis, dan infeksi telinga.

Penyebab sakit tenggorokan yang lain adalah ’’Laryngo-pharyngeal reflux’’ (LPR). Penderita biasanya mengalami sakit pada tenggorokan pada pagi hari pada saat asam lambung naik ke atas dan masuk ke bagian belakang dari tenggorokan. Pada tenggorokan terasa ada benjolan dan berasa asam. Panderita kemungkinan akan sering mengeluarkan dahak untuk membersihkan tenggorokan.

Selain itu, sore throat juga dapat disebabkan kebiasaan bernapas melalui mulut, alergi, terperangkapnya benda asing seperti tulang ikan di tenggorokan, polusi udara, minuman beralkohol, atau rokok. Panas yang kering pada saat musim dingin dan bernafas melalui mulut yang disebabkan karena penyumbatan hidung yang kronis juga menyebabkan tenggorokan kering dan sakit.

Dari berbagai penyebab tersebut, penyebab tersering adalah infeksi virus. Adapun bakteri yang paling sering menyebabkan radang tenggorokan adalah bakteri streptococcus (sekitar 15-30% kasus).

Waspadai Strep Throat
Radang tenggorokan yang disebabkan oleh virus tak harus langsung diobati. Sebab, pada sebagian besar kasus keluhan ini akan mereda dengan sendirinya. Untuk membantu meringankan rasa sakit yang ada kita bisa mengonsumsi obat yang sifatnya pain reliever. Misalnya asetaminofen (parasetamol) atau ibuprofen yang dapat membantu mengatasi rasa sakit dan demam.

Berkumur dengan air garam hangat juga bisa membantu. Campurkan 1/4 - 1 sendok teh garam dengan segelas air hangat (sekitar 200 ml). Bisa juga dengan obat kumur anestetik (Anesthetic throat gargle). Cara lainnya adalah dengan mengulum es batu atau minum minuman dingin atau hangat.

Tapi bila penyebabnya bakteri, kita harus segera mengonsumsi antibiotik. Jika tidak radang tenggorokan bisa berkembang dan menimbulkan komplikasi seperti demam rematik dan radang ginjal. Demam rematik menyebabkan rasa sakit dan rasa terbakar pada sendi dan bahkan dapat merusak pembuluh jantung.

Strep throat lazimnya dialami oleh anak-anak usia antara 5 hingga 15 tahun, namun tetap dapat mengenai seluruh umur. Walaupun penyakit ini dapat muncul kapan saja sepanjang tahun, strep throat cenderung bersirkulasi pada saat cuaca dingin.

Bagaimana cara mengenali bahwa infeksi yang menyerang disebabkan oleh bakteri, bukan virus? Pertama dengan melihat gejalanya. Infeksi yang disebabkan oleh virus biasanya diikuti dengan pilek dan batuk, sedangkan infeksi yang disebabkan bakteri tanpa keluhan pilek dan batuk. Selain itu ada beberapa gejala yang khas.

Diantaranya adalah amandel memerah dan membengkak, kadang terdapat bercak putih atau bernanah; pembengkakan pada kelenjar getah bening daerah leher; demam lebih 39 derajat Celsius pada anak-anak yang sudah cukup besar, atau demam yang berlangsung lebih dari dua hari; pusing; bercak di kulit; sakit pada tulang sendi; dan sakit perut yang kadang disertai muntah, terutama pada anak-anak.

Skrining dan Diagnosis
Setelah diketahui gejala penyakit yang ada mengarah pada strep throat, dokter biasanya akan melakukan uji laboratorium guna memastikan.

Uji laboratorium bisa dilakukan dengan beberapa cara. Pertama dengan usap tenggorok (throat culture). Pengusapan dilakukan menggunakan alat usap yang steril pada tenggorokan dan amandel guna mendapatkan sample (contoh) lendir.

Prosedur ini tidak menyakitkan, namun sedikit merangsang muntah. Sample lendir yang didapat kemudian di-kultur di laboratorium untuk memeriksa adanya bakteri. Hasil uji usap tenggorok biasanya memakan waktu hingga dua hari.

Jika menginginkan hasil yang cepat, dapat dilakukan uji rapid antigen. Uji ini dapat mendeteksi adanya bakteri strep dalam beberapa menit dengan melihat antigen atau zat asing (foreign substances) di dalam tenggorokan.

Namun uji laboratorium jenis ini memiliki kekurangan, yaitu kadang tidak dapat membaca adanya infeksi strep throat. Karena itu dokter masih menggunakan uji usap tenggorok (throat culture), terutama jika hasil dari uji rapid antigen nilainya negatif.

Cara lain yang juga lazim digunakan adalah uji rapid DNA. Uji rapid ini relatif baru, menggunakan teknologi DNA untuk mendeteksi adanya penyakit strep throat dalam waktu paling lama satu hari dengan menggunakan hasil usap tenggorok.

Uji ini seakurat usap tenggorok (throat culture) dan hasilnya bisa dikatahui lebih cepat. Jika hasil uji laboratorium menunjukkan positif, maka pengobatan harus segera dilakukan.

Sebab, meski strep throat sendiri sebenarnya tidak berbahaya, jika tidak diobati akan menimbulkan komplikasi yang serius. Beberapa komplikasi yang bisa timbul adalah tonsillitis atau tonsil yang bernanah karena adanya infeksi (peritonsillar abscess), infeksi sinus (sinusitis), infeksi telinga, demam, dan scarlet —penyakit yang ditandai dengan adanya bercak di kulit.

Selain itu radang tenggorokan strep juga dapat menyebabkan peradangan ginjal (glomerulonephritis) dan demam rematik (rheumatic fever).
Demam rematik menyebabkan penumpukan peradangan yang terbentuk pada jaringan-jaringan tubuh, termasuk pada tulang sendi, kulit, dan otot.

Penumpukan peradangan ini juga mungkin akan terbentuk pada otot jantung, terutama pada saluran jantung, yang menyebabkan luka dan mempengaruhi aliran darah di dalam jantung.

Walaupun tindakan operasi dapat memperbaiki saluran yang luka, kerusakan yang ada mungkin tidak bisa hilang. Dalam beberapa kasus, kerusakan ini dapat menyebabkan gagal jantung.

Dari berbagai sumber

Blog Stat



Artikel Paling Top

Posting Terbaru

feed